Sabtu, 16 November 2013

Konsep Supply Chain


KONSEP SUPPLY CHAIN

Supply chain (rantai pasok) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut. Kata “penyaluran” mungkin kurang tepat karena istilah supply meliputi juga proses perubahan barang tersebut, misalnya dari bahan mentah menjadi barang jadi.
Konsep supply chain merupakan konsep baru dalam melihat persoalan logistik. Konsep lama melihat logistic lebih sebagai persoalan intern masing-masing perusahaan, dan pemecahannya dititikberatkan pada pemecahan intern di perusahaan masing-masing. Dalam konsep baru ini, masalah logistic dilihat sebagai masalah yang kebih luas yang terbentang sangat panjang sejak dari bahan dasar sampai barang jadi yang diapakai konsumen akhir, yang merupakan mata rantai penyediaan barang. Oleh karena itu, manajemen supply chain dapat didefinisikan sebagai berikut:
Supply chain management is a set of approaches utilized to efficiently integrate suppliers, manufactures, werehouses, and stores, so that merchandise is produced and distributed at the right quantities, to the right locations, at the right time, in order to minimize systemwide costs while satisfying service level requirement. (David Simchi Leviet al., 2000)

Pemain-pemain dalam Supply Chain Management
Chain 1: Suppliers
Jaringan ini bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, di mana mata rantai penyaluran barang akan bermulai. Bahkan pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang dan sebagainya.
Chain 1-2: Suppliers             Manufacturer
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer atau plants atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, mengasembling, merakit, mengkonversikan, atau pun menyelseikan barang (finishing).
Chain 1-2-3: Suppliers            Manufacturer              Distribution
Barang sudah jadi fihasilkan oleh manufacturer sudah mulai harus disalurkan kepada pelanggan. Walaupun tersedia banyak cara untuk penyaluran barang ke pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanya ditempuh oleh sebagian besar supply chain.
Chain 1-2-3-4: Supplier            Manufacture             Distribution               Retail Outlets
Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer. Sekali lagi disini ada kesempatan perolehan penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dengan cara melakukan desain kembali pola-pola pengiriman barang baik dari gudang manufacture maupun toko pengecer.
Chain 1-2-3-4: Supplier            Manufacture             Distribution           Retail Outlets           Customer
Dari rak-raknya, para pengecer atau retailers ini menawarkan barangnya langsung kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut. Yang termasuk outlets adalah toko, warung, toko serba ada, pasar swalayan, toko koperasi, mal, club stores, dan sebagainya, pokonya dimana pembeli akhir melakukan pembelian.  Walaupun secara fisik dapat dikatakan bahwa ini merupakan mata rantai yang terakhir, sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi, yaitu dari pembeli (yang mendatangi retail outlet tadi) ke real customers atau real user, karena pembeli belum tentu pengguna sesungguhnya. Mata rantai supply baru betul-betul berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di pemakai langsung (pemakai yang sebenarnya) barang atau jasa dimaksud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar