MODEL SUPPLY CHAIN
Dari
penjelasan mengenai pelaku-pelaku supply chain tersebut dapat dikembangkan
suatu model supply chain, yaitu suatu gambaran plastis mengenai hubungan mata
rantai dari pelaku-pelaku tersebut yang dapat berbentuk seperti mata rantai
yang berhubungan satu dengan yang lain. Model supply chain dikembangkan dengan
cukup baik pada tahun 1994 oleh A. T. Kearney seperti tertera dan dapat dilihat
pada gambar di bawah ini
Dalam
ilustrasi tersebut, suppliers’supplier telah dimasukan untuk menunjukan
hubungan yang lengkap dari sejumlah perusahaan atau organisasi yang
bersama-sama mengumpulkan atau mencari, mengubah, dan mendistribusikan barang
atau jasa kepada pelanggan terakhir. Salah satu factor kunci untuk
mengoptimalkan supply chain adalah dengan menciptakan alur informasi yang
bergerak secara mudah dan akurat diantara jaringan atau mata rantai tersebut,
dan pergerakan barang yang efektif dan efisien yang menghasilkan kepuasan
maksmal kepuasan maksimal pada para pelanggan.
Selama
dua dasawarsa terakhir ini, ada dua konsep yang banyak digunakan dan
dihubungakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pergerakan barang
tersebut, yang kedua merupakan kelanjutan dari yang pertama, yaitu:
1.
Mengurangi jumlah supplier
·
Konsep ini dikembangkan sejak lahir tahun 1980-an,
yang bertujuan mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negoiasi, dan pelacakan
(tracking).
·
Konsep ini adalah awal perubahan kecendrungan
dari konsep multiple supplier ke single supplier.
·
Dengan demikian, cara lama yang dahulu dianggap
ampuh seperti mencari sourcing dengan cara tender terbuka makin tidak popular,
karena tender tebuka tidak menjamin terbatasnya jumlah supplier.
·
Paling-paling yang masih cocok dengan
perkembangan ini adalah tender diantara supplier yang terbatas jumlahnya.
·
Konsep ini berkembang menuju tahap selanjutnya,
yaitu tahap yang kedua, seperti akan dijelaskan sebagai berikut.
2.
Mengembangkan supplier parthership atau
strategic alliance
·
Konsep ini dikembangkan sejak pertengahan tahun
1990-an dan diharapkan masih akan popular pada permulaan abad ke-21 ini.
·
Konsep ini menganggap bahwa hanya dengan
supplier partnership, key suppliers untuk barang tertentu merupakan strategic
sources yang dapat diandalkan dan dapat menjamin lancarnya pergerakan barang
dalam supply chain.
·
Konsep ini selalu dibarengi dengan konsep
perbaikan yang terus-menerus dalam biaya dan mutu barang.
Model
supply chain tersebut juga dapat disebut sebagai the interprise supply chain
model. Model ini merupakan suatu mata rantai supply, yang dinamakan juga “model
empat langkah” (the four step model), yang terdiri dari unsure-unsur:
1.
Suppliers (dan sub-suppliers atau supplier’s
suppliers)
2.
Manufactures (plant, yang terdiri dari beberapa
unit)
3.
Distributors (terdiri dari distribution center,
wholesaler, dan sebagainya.
4.
Retailers (yang sangat banyak jumlahnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar