Sabtu, 16 November 2013

Model Supply Chain



MODEL SUPPLY CHAIN
Dari penjelasan mengenai pelaku-pelaku supply chain tersebut dapat dikembangkan suatu model supply chain, yaitu suatu gambaran plastis mengenai hubungan mata rantai dari pelaku-pelaku tersebut yang dapat berbentuk seperti mata rantai yang berhubungan satu dengan yang lain. Model supply chain dikembangkan dengan cukup baik pada tahun 1994 oleh A. T. Kearney seperti tertera dan dapat dilihat pada gambar di bawah ini


Dalam ilustrasi tersebut, suppliers’supplier telah dimasukan untuk menunjukan hubungan yang lengkap dari sejumlah perusahaan atau organisasi yang bersama-sama mengumpulkan atau mencari, mengubah, dan mendistribusikan barang atau jasa kepada pelanggan terakhir. Salah satu factor kunci untuk mengoptimalkan supply chain adalah dengan menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan akurat diantara jaringan atau mata rantai tersebut, dan pergerakan barang yang efektif dan efisien yang menghasilkan kepuasan maksmal kepuasan maksimal pada para pelanggan.
Selama dua dasawarsa terakhir ini, ada dua konsep yang banyak digunakan dan dihubungakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pergerakan barang tersebut, yang kedua merupakan kelanjutan dari yang pertama, yaitu:
1.       Mengurangi jumlah supplier
·         Konsep ini dikembangkan sejak lahir tahun 1980-an, yang bertujuan mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negoiasi, dan pelacakan (tracking).
·         Konsep ini adalah awal perubahan kecendrungan dari konsep multiple supplier ke single supplier.
·         Dengan demikian, cara lama yang dahulu dianggap ampuh seperti mencari sourcing dengan cara tender terbuka makin tidak popular, karena tender tebuka tidak menjamin terbatasnya jumlah supplier.
·         Paling-paling yang masih cocok dengan perkembangan ini adalah tender diantara supplier yang terbatas jumlahnya.
·         Konsep ini berkembang menuju tahap selanjutnya, yaitu tahap yang kedua, seperti akan dijelaskan sebagai berikut.
2.       Mengembangkan supplier parthership atau strategic alliance
·         Konsep ini dikembangkan sejak pertengahan tahun 1990-an dan diharapkan masih akan popular pada permulaan abad ke-21 ini.
·         Konsep ini menganggap bahwa hanya dengan supplier partnership, key suppliers untuk barang tertentu merupakan strategic sources yang dapat diandalkan dan dapat menjamin lancarnya pergerakan barang dalam supply chain.
·         Konsep ini selalu dibarengi dengan konsep perbaikan yang terus-menerus dalam biaya dan mutu barang.
Model supply chain tersebut juga dapat disebut sebagai the interprise supply chain model. Model ini merupakan suatu mata rantai supply, yang dinamakan juga “model empat langkah” (the four step model), yang terdiri dari unsure-unsur:
1.       Suppliers (dan sub-suppliers atau supplier’s suppliers)
2.       Manufactures (plant, yang terdiri dari beberapa unit)
3.       Distributors (terdiri dari distribution center, wholesaler, dan sebagainya.
4.       Retailers (yang sangat banyak jumlahnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar