LEAD TIME
Posted on 19 Mei 2012 by Triyanto
Banyumasan
Ya, istilah lead time seringkali
mengacu pada waktu tunggu untuk dari suatu awal sampai suatu akhir. Nah, dalam
rantai pasok juga mengenal istilah lead time yang dapat Anda pelajari
berikut ini.
Untuk memulai pemahaman mengenai lead
time mari kita pelajari terlebih dahulu mengenai perioritas persaingan.
Salah satu prioritas persaingan adalah berkaitan dengan waktu yang berarti
berkaitan pula dengan lead time. Prioritas persaingan tidak
terlepas dari strategi kompetitif perusahaan. Strategi operasi yang
berlandaskan pada konsumen menggambarkan tujuan jangka panjang perusahaan. Hal
ini juga memerlukan dukungan dan kerja sama bagian operasi dan pemasaran untuk
dapat mengikuti keinginan segmen pasarnya dan menerjemahkan keinginan tersebut
sesuai kemampuan perusahaan. Analisis pasar mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan pasar yang dapat dipenuhi perusahaan untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif di tiap segmen pasarnya. Memenuhi keinginan pasar kedalam
kapabilitas area fungsional perusahaan harus diikuti oleh pengembangan
kapabilitas tertentu. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari mengenai
kapabilitas yang berkaitan dengan produk atau jasa itu sendiri, sistem
pengiriman, dan faktor volume. Sebuah perusahaan memperoleh keuntungan dari
sistem operasinya dengan mengembangkan satu atau lebih kapabilitasnya. Terdapat
delapan kemungkinan prioritas persaingan dalam perusahaan yang terbagi menjadi
empat kelompok seperti berikut:
Biaya
|
1. Operasi biaya rendah
|
Kualitas
|
2. Desain dengan performa tinggi
|
|
3. Kualitas yang konsisten
|
Waktu
|
4. Kecepatan pengiriman
|
|
5. Ketepatan pengiriman
|
|
6. Mengembangkan kecepatan
|
Fleksibilitas
|
7. Kustomisasi
|
|
8. Fleksibilitas volume
|
Biaya
Menurunkan harga dapat meningkatkan
permintaan produk atau jasa, tetapi dapat juga menurunkan margin keuntungan
jika produk atau jasa yang dihasilkan tidak dapat diproduksi dengan biaya
rendah. Untuk bersaing dalam hal biaya, manajer operasi harus memperhatikan
biaya tenaga kerja, material, sisa (scrap), serta biaya-biaya lain untuk
mendesain suatu sistem yang dapat menurunkan biaya per unit produk atau jasa.
Seringkali usaha untuk menurunkan biaya ini harus dimulai dengan
investasi tambahan dalam hal automatisasi mesin dan peralatan.
Kualitas
Prioritas persaingan dalam hal
kualitas meliputi desain dengan performa tinggi dan kualitas yang konsisten.
Desain dengan performa tinggi meliputi fitur-fitur yang superior, tahan lama,
dan ketersediaan layanan purna jual. Desain dengan performa tinggi menentukan
tingkat kinerja operasi dalam membuat produk ataupun menyediakan jasa. Sebagai
contoh, sistem operasi yang dijalankan Club Med, sebuah resort yang juga
menyediakan entertainment, makan malam, rekreasi, dan fasilitas-fasilitas
lainnya memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi daripada hotel-hotel
tanpa fasilitas tambahan lainnya.
Kualitas yang konsisten mengukur
frekuensi kesesuaian produk atau jasa dengan spesifikasinya. Pelanggan
menginginkan produk atau jasa yang memiliki kualifikasi seperti yang
diinginkan. Misalnya, pelanggan sebuah bank pasti menginginkan bank tidak
melakukan kesalahan dalam mencatat transaksi. Untuk berkompetisi berdasarkan
kualitas, manajer operasi harus menentukan desain dan pengawasan operasi yang
ketat untuk mengurangi kesalahan (error).
Waktu
Prioritas persaingan dalam hal waktu
meliputi kecepatan pengiriman, ketepatan pengiriman, dan kecepatan
pengembangan. Kecepatan pengiriman adalah waktu antara menerima pesanan
pelanggan dan memenuhi pesanan tersebut. Waktu inilah yang disebut dengan lead
time. Waktu pengiriman yang dapat diterima bervariasi, bisa satu tahun
(untuk mesin-mesin yang kompleks dan customized), beberapa minggu (untuk
menjadwalkan perjalanan wisata), ataupun dalam hitungan menit (untuk ambulans).
Pabrikan dapat mempercepat waktu pengiriman dengan menyimpan persediaan.
Perusahaan jasa juga dapat mempercepat waktu pengiriman dengan cara memiliki
kapasitas lebih.
Ketepatan pengiriman mengukur
frekuensi ketika waktu pengiriman yang dijanjikan terpenuhi. Pabrikan mengukur
ketepatan pengiriman sebagai persentase terkirimnya pesanan pelanggan seperti
yang telah dijanjikan dengan batasan 95 persen terpenuhi. Penyedia jasa,
seperti supermarket seringkali mengukur ketepatan pengiriman sebagai persentase
pelanggan yang menunggu di kasir selama kurang dari tiga menit.
Kecepatan pengembangan mengukur
seberapa cepat suatu produk atau jasa baru diperkenalkan, yang berarti waktu
dari timbulnya ide sampai dengan desain final dan produksi. Memperkenalkan
suatu produk baru ke pasar berarti membawa perusahaan ke suatu wilayah
persaingan yang seringkali sulit diatasi di tengah perubahan lingkungan bisnis
yang sangat cepat. Kecepatan pengembangan ini sangat penting bagi industri fashion.
The Limited, contohnya, dapat mendesain mode fashion baru, mengirimkan desain
tersebut ke Hong Kong, memproduksi, dan mengirimkan kembali hasil produksi
tersebut ke Amerika Serikat, serta memajang di toko-toko dalam waktu kurang
dari 25 minggu.
Banyak perusahaan memfokuskan pada
prioritas kompetitif pada kecepatan pengembangan dan kecepatan pengiriman.
Kompetisi berdasarkan waktu membuat para manajer berhati-hati dalam
mendefinisikan langkah-langkah dan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan
produk atau jasa. Selanjutnya, para manajer juga perlu untuk menganalisis
setiap langkah untuk menentukan apakah waktu dapat dipersingkat tanpa
mengurangi kualitas. Dalam suatu proses yang disebut dengan concurrent
engineering, para insinyur desain, pemasar, pembeli, dan spesialis kualitas
bekerja bersama untuk mendesain suatu produk atau jasa dan memilih proses
produksi yang tepat.
Fleksibilitas
Prioritas persaingan dalam hal
fleksibilitas meliputi kustomisasi dan fleksibilitas volume. Kustomisasi adalah
kemampuan untuk memuaskan keinginan yang unik dari setiap pelanggan dengan cara
mengubah-ubah desain produk atau jasa. Kustomisasi produk atau jasa
kadangkala digunakan untuk jangka waktu yang lama, kadangkala hanya untuk
jangka waktu yang pendek. Seorang penata rambut dapat memberikan layanan dengan
menata rambut sesuai keinginan pelanggannya, namun jasa yang diberikannya
kadangkala tidak akan lama. Hal ini berlawanan dengan desain botol plastik yang
digunakan oleh pabrik shampoo kemungkinan dapat berumur tahunan. Kustomisasi
memiliki arti bahwa sistem operasi harus bersifat fleksibel dalam mengatasi
keinginan unik pelanggan dan dalam mengubah desain.
Fleksibilitas waktu adalah kemampuan
untuk menyelaraskan produksi dalam menyesuaikan dengan perubahan permintaan yang
besar. Fleksibilitas volume merupakan kapabilitas operasi yang cukup penting
untuk mendukung pencapaian prioritas kompetitif lainnya (misalnya kecepatan
pengembangan atau kecepatan pengiriman). Waktu antara puncak permintaan dapat
berupa tahunan, bulanan, atau dalam hitungan jam.
Anda telah mempelajari mengenai
beberapa prioritas persaingan. Salah satu pertanyaan mendasar dalam hal ini
adalah “mengapa perusahaan harus memilih diantara prioritas tersebut?”.
“Mengapa perusahaan tidak melakukan semua prioritas tersebut?”. Dalam situasi
tertentu, perusahaan dapat berimprovisasi untuk melaksanakan semua prioritas
tersebut secara bersama-sama. Contohnya, dalam suatu pabrik, sampah yang
terjadi karena kesalahan produksi dan pengerjaan ulang produk dihitung antara
20-30 persen biaya produk. Dengan mengurangi kerusakan dan meningkatkan
kualitas, perusahaan dapat mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas,
sekaligus memangkas waktu pengiriman secara bersama-sama. Namun demikian,
pemilihan salah satu prioritas kompetitif memerlukan trade off dengan
bidang yang lain. Misalnya, meningkatkan kustomisasi produk atau memproduksi
dengan desain berperforma tinggi akan meningkatkan biaya sekaligus meningkatkan
harga. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih salah satu atau beberapa
prioritas tertentu saja.
Kompetisi Berbasis Waktu
Saudara mahasiswa, seperti telah
Anda pelajari sebelumnya, waktu merupakan salah satu prioritas persaingan yang
berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan pengiriman, serta kecepatan
pengembangan. Pembahasan kita berikutnya akan berkaitan dengan waktu karena
kita akan berbicara mengenai lead time.
Saudara mahasiswa, pelanggan pada
semua pasar semakin bersifat time-sensitive. Dengan kata lain mereka
memberikan penilaian lebih dalam hal waktu dan hal tersebut merefleksikan
kebiasaan pembelian mereka. Selain itu, sebagai contoh pada pasar industri,
pembeli cenderung untuk mendapatkan sumber dari pemasok dengan lead time
yang paling pendek dan dapat memenuhi spesifikasi kualitas mereka. Pada pasar
konsumen, pelanggan membuat pilihan mereka dari beberapa merek yang tersedia
pada waktu tersebut. Hal yang perlu diperhatikan adalah apabila stok merek yang
dipilih oleh pelanggan habis, maka pelanggan akan dengan cepat mencari merek
penggantinya.
Pada masa yang lalu, seringkali yang
terjadi adalah bila harga menjadi sebuah ukuran yang mempengaruhi keputusan
pembelian. Sekarang ini, harga bukanlah satu-satunya komponen yang diperhatikan
oleh pelanggan. Harga menjadi sesuatu yang penting bagi pelanggan, namun “biaya
dari waktu” juga telah menjadi prioritas pelanggan. Biaya dari waktu adalah
sebuah biaya tambahan yang harus diperhatikan ketika pelanggan menunggu
kedatangan barang ataupun mencari pilihan yang lain. Produsen harus
memperhatikan hal ini, karena semakin lama konsumen menunggu barang yang
diinginkan, akan semakin cepat dia berpindah ke produk lainnya.
Terdapat banyak tekanan yang
mengarah kepada pertumbuhan pasar yang bersifat sensitif terhadap waktu, namun
yang paling signifikan adalah :
1. Pemendekan siklus hidup
2. Kebutuhan konsumen untuk
mengurangi persediaan
3. Ketidakstabilan pasar
PENGERTIAN LEAD TIME
Dari sudut pandang konsumen, hanya
ada satu lead time yaitu waktu yang dibutuhkan dari pemesanan sampai ke
pengiriman. Jelas sekali pandangan konsumen tersebut merupakan variabel
persaingan yang sangat penting ketika semakin banyak persaingan. Namun
demikian, hal tersebut hanya menggambarkan sebagian dari sudut pandang lead
time. Hal yang tak kalah pentingnya adalah lead time yang dilihat
dari sudut pandang pemasok, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengubah pesanan
menjadi pemasukan dalam bentuk tunai dan juga jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk menjadikan modal usaha dari hasil pembayaran konsumen.
1. Siklus Pemesanan ke Pengiriman
Dari sudut pandang pemasaran, waktu
yang diperlukan dari penerimaan pesanan menuju ke pengiriman (biasa disebut
sebagai order cycle time/OCT) sangatlah penting. Pada lingkungan just
in time saat ini, lead time yang pendek merupakan sumber utama untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif. Hal yang sama pentingnya adalah
ketahanan atau kekonsistenan dari lead time tersebut. Hal yang sering
diperbincangkan adalah bahwa keandalan pengiriman lebih penting dari lamanya
siklus pemesanan. Dampak yang terjadi akibat kegagalan pengiriman yang tepat
waktu lebih ringan daripada kebutuhan untuk pemesanan barang tersebut kembali.
Namun demikian, lead time yang lama akan membutuhkan peramalan jangka
panjang.
Tiap tahapan dalam OCT memerlukan
waktu. Karena adanya bottleneck, ketidakefisienan proses dan fluktuasi
pada jumlah pesanan yang ditangani menyebabkan adanya beberapa variasi yang
dapat dipertimbangkan untuk menyelesaikan aktivitas pesanan tersebut. Efek yang
dapat ditimbulkan dari kesalahan rangkaian proses ini dapat menyebabkan
berkurangnya kepercayaan karena lamanya proses pengiriman.
2. Siklus cash to cash
Seperti telah Anda pelajari
sebelumnya, perhatian mendasar dari sebuah organisasi adalah: “berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mengubah sebuah pesanan menjadi uang tunai?”. Pada
kenyataannya masalah yang ada bukan hanya pada berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memproses suatu pesanan dan menerima pesanan, tetapi juga
sepanjang apa pipeline dari pencarian sumber bahan baku sampai ke produk
jadi, karena melalui pipeline tersebutlah sumber daya yang ada
dikonsumsi dan modal kerja yang ada digunakan.
Pada saat ketika pesanan diterima,
maka proses akan dimulai. Keputusan–keputusan penting segera dibuat. Dimulai
dengan pengadaan bahan dan komponen pendukung, diproses, dirakit, sampai
dengan proses distribusi akhir. Dalam rangkaian produksi dan distribusi ini
akan memerlukan waktu. Waktu tersebut akan terepresentasi oleh jumlah hari
sebuah persediaan berada pada pipeline baik itu dalam bentuk bahan baku,
proses kerja, persediaan sementara atau waktu yang dibutuhkan untuk memproses
pemesanan, dan juga waktu yang dihabiskan pada proses produksi, waktu antrian
ataupun bottleneck dan sebagainya. Pengaturan pada keseluruhan pipeline
inilah yang menjadi kajian utama pada manajemen logistik lead time.
Seperti yang telah Anda pelajari,
semakin panjang pipeline dari bahan baku sampai ke pengguna terakhir
berarti semakin kurang responsif terhadap permintaan sistem tersebut. Akan jadi
permasalahan apabila pipeline yang panjang tersebut tidak dapat
menampilkan gambaran permintaan akhir sehingga akan terdapat kesulitan untuk
menghubungkan proses produksi dan keputusan pengadaan dengan kebutuhan pasar.
Selain itu kita juga akan menemukan sebuah lingkungan yang dibangun sebagai
penyangga pada setiap langkah pada rantai pasok. Perkiraan yang biasa dilakukan
menghasilkan suatu langkah yang disarankan yaitu jumlah safety stock
yang terdapat pada pipeline, bervariasi sesuai dengan akar pangkat dua
dari panjang pipeline.
Untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut dan memastikan waktu respon yang tepat untuk mengatasi ketidakstabilan
permintaan dibutuhkan sebuah pendekatan yang baru dan mendasar pada manajemen lead
time.
saya sangat suka dengan artikel ini sungguh sangat lengkap dan penjelasannya mudah dipahami.
BalasHapus